Tampilkan postingan dengan label diabetes melitus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label diabetes melitus. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 09 Februari 2013

Tips Diet Untuk Penderita Dabetes

diet untuk penderita diabetes
Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia (kadar gula darah tinggi). Karena tingginya kadar gula darah, yang seharusnya Anda waspadai adalah akibat yang mungkin ditimbulkan yaitu terjadinya komplikasi pada mata (retinopati), masalah ginjal (nefropati), jantung dan penyakit pembuluh darah, kaki, dll. Diet diabetes merupakan bagian penting dari pengelolaan yang optimal dari diabetes dan kontrol gula darah. Tanpa perencanaan yang tepat dari kontrol diet, gula darah dan pencegahan komplikasi diabetes mungkin sangat sulit dilakukan.

Jika Anda seorang vegetarian, penting bagi Anda untuk merencanakan dengan baik mengenai diet Anda, jika Anda seorang penderita diabetes. Perencanaan diet vegetarian untuk diabetes lebih sulit daripada merencanakan diet untuk individu non-vegetarian. Penderita diabetes harus benar-benar memperhatikan pola makan dan menekankan pada makanan sereal gandum, buah-buahan segar, sayuran, dll, serta menghindari makanan olahan serta makanan cepat saji (instan).

Perencanaan diet vegetarian yang baik untuk penderita diabetes adalah berikut:


1. Bijian:

Apapun makanan pokok Anda, usahakan selalu mengkonsumsi biji-bijian utuh / sereal (jagung, beras merah, roti yang terbuat dari gandum utuh, dll). Seluruh butir dalam biji-bijian memberikan karbohidrat yang kompleks (yang memakan waktu lebih lama untuk dicerna dan diserap), baik jumlah proteinnya (6% sampai 8%), vitamin, mineral dan serat. Hindari mengambil biji-bijian olahan, yang mungkin lebih mahal dan mengandung nutrisi lebih rendah. Gandum murni memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan di biji-bijian olahan.

2. Sayuran dan Buah-buahan:

American Diabetes Association (ADA) merekomendasikan sayuran buah harus merupakan 50% dari konsumsi total makanan pada penderita diabetes. Tetapi Anda harus berhati-hati dalam memilih sayuran dan buah-buahan. Makanlah sayuran tertentu seperti kentang, kacang-kacangan, wortel dan bit dalam jumlah terbatas. Sayuran umum yang baik untuk penderita diabetes adalah sayuran yang berdaun (sayuran berdaun hijau dan berwarna), kembang kol, terung / terong, labu, okra, lobak, brokoli, asparagus, dll.

Buah yang harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas yaitu semangka, nanas dan pepaya karena mereka memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi. Sedangkan buah-buahan lainnya dapat dikonsumsi dalam jumlah yang memadai.

3. Kacang-kacangan dan biji-bijian:

Kacang-kacangan dan biji-bijian yang harus Anda waspadai adalah yang kaya akan lemak tak jenuh yang sehat (asam lemak omega-3 yang disebut alpha-linolenic acid), yang membantu dalam mencegah penyakit jantung. Kacang-kacangan dan biji-bijian juga mengandung protein dan karbohidrat. Jauhkan kacang-kacangan dan biji-bijian dalam diet harian Anda. Contoh termasuk kenari, almond, biji rami, biji labu, kacang tanah, kacang mete, dll.

Kacang-kacangan yang dianjurkan untuk penderita diabetes: 

Kacang-kacangan merupakan sumber penting protein bagi vegetarian. Makan hanya biji-bijian tidak mungkin menyediakan semua asam amino esensial (mereka tidak dapat disintesis oleh tubuh manusia dan harus dipasok dalam makanan lain). Seorang vegetarian perlu mendiversifikasi sumber protein, misalnya makan satu jenis gandum (misalnya beras atau gandum) dan kacang-kacangan. Contoh polong-polongan termasuk kacang-kacangan (termasuk kedelai), lentil, kacang polong kedelai, makanan seperti tahu, susu kedelai, yogurt kedelai, dan semisalnya dapat menjadi pilihan bai vegetarian untuk dikonsumsi.

Nah itu sedikt tips diet untuk Anda penderita diabetes. Jika Anda seorang vegetarian dan menderita diabetes, jangan berkecil hati. Rencanakan dengan baik dan menikmati makanan dan makan sehat. Jangan lupa, untuk membantu mengobati diabetes Anda gunakan produk herbal diabetes yang aman.

Semoga bermanfaat...
Read more ...
Selasa, 15 Januari 2013

Cara Mudah Mendeteksi Risiko Diabetes Tanpa Alat Tes

cara mudah mendeteksi gejala diabetes
Penyakit diabetes tipe 2 atau sering dikenal dengan kencing manis kini telah menjadi momok bagi sebagian masyarakat. Kebanyakan masyarakat kita terlambat mengetahui bahwa dirinya berisiko terserang penyakit ini. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran untuk melakukan tes diabetes, entah karena ketidaktahuan atau memang menganggap remeh masalah ini. Saat ini kami akan memberikan sebuah tehnik untuk mendeteksi diabetes yang bisa Anda lakukan sendiri dengan mudah dan tanpa menggunakan alat sekalipun, sehingga Anda tidak perlu lagi repot-repot melakukan tes darah untuk segera tahu apakah berisiko kencing manis atau tidak.

Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Annals of Internal Medicine, Anda dipermudah mengetahui risikonya menggunakan sistem tanya jawab.

Cari tahu apakah Anda berisiko atau tidak dengan menjawab 10 pertanyaan berikut.

1. Apakah ibu Anda menderita diabetes? 13 poin jika iya.
2. Apakah ayah Anda menderita diabetes? 8 poin jika iya.
3. Apakah Anda memiliki hipertensi? 11 poin jika iya.
4. Apakah Anda berusia 55-64 tahun? 5 poin jika iya.
5. Apakah Anda seorang perokok (atau pernah merokok)? 4 poin jika iya.
6. Berapa ukuran lingkar pinggang Anda (dalam inci)?
  • Kurang dari 32 inci = 0 poin
  • 32 - 35 inci = 10 poin
  • 35 - 38 inci = 20 poin
  • 38 - 41 inci = 26 poin
  • 41 inci atau lebih besar = 35 inci
7. Berapa tinggi badan Anda (dalam cm)
  • Kurang dari 157 cm = 8 poin
  • 157 - 160 cm = 6 poin
  • 160 - 163 cm = 3 poin
  • 163 cm atau lebih = 0 poin
8. Hitung tingkat denyut nadi per menit! (Untuk mengetahuinya, hitung sambil duduk diam selama 60 detik)
  • 73 bpm atau kurang = 0 poin
  • Lebih dari 73 bpm = 5 poin
9. Hitung berat badan Anda!
  • Kurang dari 73 kg = 0 poin
  • Lebih dari 73 kg = 5 poin
10. Apakah Anda keturunan Afrika Amerika? 6 poin jika iya.

Nah, jika Anda sudah menjawab semua pertanyaan di atas, langkah berikutnya tambahkan semua total nilai Anda tadi dan ketahui hasilnya.
  • 20 poin atau kurang: Anda hanya memiliki risiko sekitar 5 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
  • 21 - 32 poin: Anda memiliki risiko sekitar 9 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
  • 33 - 42 poin: Anda memiliki risiko sekitar 16 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
  • 43 - 54 poin: Anda memiliki risiko sekitar 25 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
  • Lebih dari 55 poin: Anda memiliki risiko sekitar 33 persen diabetes tipe 2 dalam 10 tahun ke depan.
Read more ...