Senin, 31 Desember 2012

Kapsul Herbal Amratas Obat Herbal Asam Urat

Obat Herbal Asam Urat
Asam Urat bisa menyerang siapa saja dan setiap orang berpotensi memiliki asam urat. Obat asam urat yang selama ini beredar dipasaran, kebanyakan dari mereka hanya sebatas mengurangi rasa sakit akibat asam urat dan tidak menuntaskan dari sumber penyakitnya. Sehingga tidak heran jika sering kali penyakit ini kambuh lagi setelah diobati.

Kapsul Herbal Amratas sebuah formulasi herbal yang terbuat dari bahan-bahan herbal alami pilihan telah diformulasikan khusus untuk mengobati asam urat hingga tuntas, dan menjaga kadar asam urat agar tetap normal. Sehingga Asam Urat yang selama ini Anda takutkan tidak akan kambuh lagi.

Komposisi Kapsul Herbal Amratas:
  • Tempuyung yang baik juga untuk mengobati batu ginjal.
  • Kumis Kucing berkhasiat untuk melarutkan asam urat, fosfat dan oksalat dari tubuh, terutama dari kandung kemih, empedu dan ginjal.
  • Temulawak untuk mengobati hepatitis dan keputihan.
  • Rumput Mutiara untuk mengobati infeksi kandung kemih dan hepatitis.
  • Meniran menyembuhkan penyakit antara lain radang dan batu ginjal, susah buang air kecil, disentri, hepatitis, serta rematik.
  • dan Herbal pilihan lainnya
Harga Rp. 45.000,-
Isi 50 kapsul @ 500mg
Aturan Minum 3 x 1-3 kapsul 1 jam sebelum makan 

Order SMS 0877 3800 9011 

Read more ...

Asam Urat, Penyebab dan Pencegahannya

Penyebab dan Pencegahan Asam Urat
Info Sehat - Penyakit Asam Urat di masyarakat identik dengan ngilu pada sendi. Pengertian seperti ini yang beredar di masyarakat dan perlu diluruskan, karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat. Tidak semua keluhan nyeri sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu pemeriksaan laboratorium.
Asam urat sebenarnya adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin telah terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden).

Jadi asam urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh kita, akan tetapi kadarnya tidak boleh berlebih. Setiap orang pasti memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap metabolisme normal akan dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan dan senyawa lain yang banyak mengandung purin.

Pada dasarnya tubuh kita telah menyediakan 85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar 15 persen. Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya.

Makanan yang berasal dari produk hewani biasanya mengandung purin yang sangat tinggi. Makanan yang mengandung purin tinggi ini kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

Di antara beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya (sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –seperti hati, jantung, babat, dan limfa.

Jeroan memang merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian. Mengkonsumsi jeroan bisa berakibat memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin. Akibatnya, akan terdapat banyak sisa asam urat di dalam darah yang berbentuk butiran dan mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat.

Apa Penyebab Asam Urat?
Penyakit asam urat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu penyakit gout primer dan penyakit gout sekunder.
Pada penyakit gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Diduga penyakit ini berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

Sedangkan penyakit gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan kadar purin yang tinggi.

Meningkatnya produksi asam urat juga bisa disebabkan oleh penyakit darah (penyakit sumsum tulang, polisitemia), obat-obatan (alkohol, obat-obat kanker, vitamin B12). Penyebab lainnya adalah obesitas (kegemukan), penyakit kulit (psoriasis), kadar trigliserida yang tinggi. Pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik biasanya juga terdapat kadar benda-benda keton (hasil buangan metabolisme lemak) yang meninggi. Benda-benda keton yang meninggi akan menyebabkan asam urat juga ikut meninggi.
Asam urat bisa menyerang siapa saja. Karena itu, kita perlu mewaspadai gejala-gejalanya.

Rasa sakit karena radang sendi akibat peningkatan kadar asam urat darah disebut dengan artritis gout atau artritis pirai. Artritis gout yang akut disebabkan oleh reaksi radang jaringan terhadap pembentukan kristal urat. Pada sebagian besar kasus gout riwayat penyakit dan gambaran klinis bersifat khusus, sehingga kadang-kadang diagnosis dapat langsung ditegakkan.

Seseorang dikatakan menderita asam urat (gout) jika kondisinya memenuhi beberapa syarat dan biasanya perjalanan penyakitnya klasik sekali, seperti mempunyai gejala yang khas penyakit gout, mempunyai perjalanan penyakit yang khas penyakit gout, ditemukan asam urat dalam darah dengan kadar tinggi, dan hasil pemeriksaan mikroskopik dari cairan sendi atau tofus (benjolan asam urat) ditemukan kristal asam urat yang berbentuk jarum.

Pada umumnya yang lebih banyak terserang penyakit asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.

Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause. Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria, asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon estrogen tersebut. Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause, barulah perempuan terkena asam urat.

Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan lain akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih.

Berapa Kadar Normal Asam Urat?
Kadar asam urat normal pada pria dan wanita juga berbeda. Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl dan pada wanita 2,6 – 6 mg/dl. Kadar asam urat diatas normal disebut hiperurisemia.

Pemeriksaan asam urat di laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa. Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl. Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.

Perjalanan penyakit yang klasik biasanya dimulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah cek asam uratnya tinggi di atas 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi.

Jika telah memiliki riwayat seperti ini, kemungkinannya untuk menjadi penyakit gout makin besar. Biasanya 25% orang yang asam uratnya tinggi akan menjadi penyakit gout. Bila kadar asam urat tinggi tapi tidak ada gejala serangan sendi ini disebut stadium awal. Gejala-gejala ini pada setiap orang juga berbeda-beda. Ada yang bertahun-tahun sama sekali tidak muncul gejalanya, tetapi ada yang muncul gejalanya di usia 20 tahun, 30 tahun, atau 40 tahun.

Gejala Asam Urat
Gejala khas dari serangan artritis gout adalah serangan akut biasanya bersifat monoartikular (menyerang satu sendi saja) dengan gejala pembengkakan, kemerahan, nyeri hebat, panas dan gangguan gerak dari sendi yang terserang yang terjadi mendadak (akut) yang mencapai puncaknya kurang dari 24 jam. Lokasi yang paling sering pada serangan pertama adalah sendi pangkal ibu jari kaki. Hampir pada semua kasus, lokasi artritis terutama pada sendi perifer dan jarang pada sendi sentral.

Serangan yang terjadi mendadak maksudnya tiba-tiba. Karena itu bisa saja terjadi, siang hari sampai menjelang tidur tidak ada keluhan, tetapi pada tengah malam penderita mendadak terbangun karena rasa sakit yang amat sangat. Kalau serangan ini datang, penderita akan merasakan sangat kesakitan walau tubuhnya hanya terkena selimut atau bahkan hembusan angin.

Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3 tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan. Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal, tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.

Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda. Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak.

Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.

Faktor Risiko Terserang Penyakit Asam Urat
Faktor risiko yang menyebabkan orang terserang penyakit asam urat adalah pola makan, kegemukan, dan suku bangsa. Di dunia, suku bangsa yang paling tinggi prevalensinya adalah orang Maori di Australia. Prevalensi orang Maori terserang penyakit asam urat tinggi sekali, sedangkan di Indonesia sendiri prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasa karena kebiasaan atau pola makan ikan dan mengonsumsi alkohol.

Alkohol menyebabkan pembuangan asam urat lewat urine itu ikut berkurang sehingga asam uratnya tetap bertahan di dalam darah. Konsumsi ikan laut yang tinggi juga mengakibatkan asam urat.
Asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat. Purin yang tinggi terutama terdapat dalam jeroan, sea food: udang, cumi, kerang, kepiting, ikan teri.

WASPADA ASAM URAT!
KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu kita konsumsi apakah merupakan pemicu asam urat atau tidak? Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan menurunkan berat badan.

Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
Asam urat juga merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain. Jadi, makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula penyembuhannya.

Diet Untuk Mencegah Asam Urat
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin. Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran sel.

Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin adalah sebagai berikut:
  • Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
  • Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
  • Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet ini sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk mengonsumsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat akan terus berlanjut.

Sumber: http://ahlikesehatan.net/gejala-penyebab-dan-cara-mengobati-penyakit-asam-urat.html/
Read more ...
Minggu, 16 Desember 2012

Diabetes, Penyebab dan Penyebarannya

pengobatan diabetes
Penyakit Diabetes atau kencing manis akhir-akhir ini telah menjadi salah satu penyakit yang mampu menarik sorotan dunia. Meskipun sebenarnya tidak begitu mematikan, namun penyakit ini bisa menjadi ‘gerbang’ bagi munculnya penyakit-penyakit kronis lain yang lebih parah dan sangat mematikan.
Berdasarkan laporan Detik, di Indonesia perkembangan penyakit ini juga dipengaruhi oleh budaya setempat.
Di antara beberapa kebiasaan yang menjadi faktor risiko yang dapat memicu munculnya penyakit kronis antara lain seperti merokok, pola makan, konsumsi alkohol, aktivitas fisik dan stres adalah contohnya. Apabila meremehkan hal ini, maka bisa memunculkan risiko lain yang lebih berbahaya, misalnya diabetes, hiperglikemia dan obesitas.
Pada akhirnya, obsesitas dan diabetes dapat memicu stroke, penyakit ginjal kronik, kanker serta penyakit jantung koroner dan pembuluh darah. Selain itu, ada juga faktor-faktor risiko lain yang melekat dan sulit dihindari, misalnya faktor lingkungan. Pada penyakit diabetes, ternyata kecenderungannya juga dipengaruhi oleh kultur setempat.
“Di Indonesia, para pengidap diabetes kebanyakan ada di daerah yang suka makan makanan manis, misalnya Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Maluku Utara, Riau, Bangka Belitung, dan Ternate,” kata Tati Sari Retnowati, SKM MSc.PH dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular dalam acara diskusi media bertema ‘Fenomena Diabetes Anak’ yang diselenggarakan Roche di Giggle The Fun Factory FX Senayan, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Temuan tersebut didasarkan pada hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Penelitian yang sama juga menemukan bahwa pengidap diabetes di Indonesia ada sebanyak 5,7 persen dari jumlah penduduk. yang mengkhawatirkan, sebanyak 73,7 persen di antaranya belum terdiagnosa atau tidak tahu bahwa ia sebenarnya mengidap diabetes.
Tati juga menjelaskan bahwa Indonesia kini tengah mengalami triple burden, yaitu menghadapi 3 masalah sekaligus dalam hal penanggulangan penyakit, yaitu muncul penyakit baru yang belum pernah ada sebelumnya maupun penyakit yang sudah lenyap namun muncul kembali, penyakit tidak menular dan penyakit tak menular.
Salah satu contoh penyakit tak menular adalah diabetes dan obesitas. Diabetes sendiri kini tengah menjadi penyebab kematian utama nomor 4 di dunia. Alasannya karena penyakit ini dapat memicu penyakit-penyakit kronis lain yang jauh lebih mematikan.
“Pemerintah lebih berupaya ke aspek hulu, yaitu preventif dan promotif, terutama pada aspek perilaku, misalnya membuat 5270 Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di seluruh Indonesia. Pos ini dilengkapi beberapa fasilitas seperti pengukuran gula darah, tinggi badan, berat badan dan sebagainya,” pungkas Tati.
Read more ...