Selama 2 tahun bapak Abdullah Lamda menderita penyakit Hepatistis B disertai dengan komplikasinya. Tepatnya Nopember 1986, beliau positif mengidap penyakit Hepatitis B kronis/lever serta komplikasi dengan penyakit darah tinggi, kencing manis, ginjal dan maag. Derita itu menyebabkan kepalanya menjadi pening, badan lemas, kuning, muka kusam, hati mengeras dan terasa perih, perut mual, kembung dan bengkak, sakit pinggang dan kepala bagian belakang terasa tegang. Berbagai macam pengobatan telah dijalaninya, baik secara medis maupun tradisional namun belum mendapatkan hasil sesuai yang diharapkannya.
Sembuh dari Hepatitis B setelah mengkonsumsi Larangga Mbojo
Berkat keteguhan, usaha dan doa akhirnya beliau menemukan sebuah resep herbal yang kemudian diraciknya dan mulai dikonsumsinya. Setelah tiga hari ia mengalami mencret dan keluar kotoran kehitaman bercampur lendir. Tapi badan mulai terasa sehat, muka kemerahan dan perut mulai mengempis, begitu pula kakinya.Setengah bulan kemudian, kesehatan Abdullah Landa kembali seperti sediakala. Sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya. Betapa tidak, berdasar uji laboratorium SGPT turun dari 124 U/L turun menjadi 92 U/L dan turun lagi menjadi 1 U/L dalam waktu satu bulan, serta dapat merubah keadaan HBs Ag dari positif menjadi negatif dan anti HBs Ag dari positif (2/0) dan dokter menyatakan ia telah sembuh.
Pengalaman ‘lolos dari maut’ itu pun ia tularkan ke beberapa teman yang menderita Hepatitis dan semuanya sembuh.
Jamu herbal Larangga Mbojo saat ini bisa Anda dapatkan di Gerai Herba.
Harga Rp. 425.000,-
Kemasan toples isi 600gr
Pesan SMS/WA ke 0815-7811-3377
Pengalaman sembuh dari Hepatitis juga telah dirasakan oleh Ibu Kuntum Zahro Wardati (51th), Perum Karangjati, Blora, Jateng. Pada akhir Nopember 2008 perut beliau membuncit, badan terasa lemas, kaki sering kram dan mata menguning. Setelah diperiksa dokter, ternyata beliau terkena Hepatitis B kronis. "Setelah minum Jamu Larangga Mbojo sebanyak 4 toples, Alhamdulillah saya sudah sembuh total dan bisa mengurus anak cucu, bahkan bepergian kemana-mana," kaya bu Kuntum menuturkan.
